| Information | |
|---|---|
| has gloss | eng: Garuda Indonesia Flight 421 was a scheduled domestic flight covering about 625 kilometers, operated by Indonesian flag carrier Garuda Indonesia from Ampenan to Yogyakarta. On January 16, 2002, the Boeing 737-300 aircraft used on the flight experienced a flameout on both of its CFM International CFM56 engines, about 90 seconds after entering a thunderstorm with heavy rain and hail. The crew tried but failed to restart the engines three times, and then tried but failed to start the auxiliary power unit. Unable to restart the engines, the pilots chose to ditch the aircraft into the Bengawan Solo River, in a shallow, 1-meter deep part of the river. The aircraft hit a rock, which sucked a flight attendant out of the aircraft, thus making her as the only fatality of the accident. The aircraft was written-off. |
| lexicalization | eng: Garuda Indonesia Flight 421 |
| instance of | e/Crash (2005 film) |
| Meaning | |
|---|---|
| Indonesian | |
| has gloss | ind: Garuda Indonesia Penerbangan 421 adalah penerbangan pesawat Boeing 737 milik Garuda Indonesia di jalur Mataram-Yogyakarta-Jakarta pada 16 Januari 2002. Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di permukaan Bengawan Solo, tepatnya di bagian hulu, di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Akibat insiden ini, seorang pramugari tewas karena tersedot keluar pesawat yang disebabkan terbukanya pintu darurat dan 12 penumpang lainnya terluka. Kecelakaan terjadi pada pukul 15:05 WIB. Pesawat ini dihadang badai sehingga jangkauan pandang pilot sangat terbatas. Karena cuaca buruk itu pesawat melakukan pendaratan darurat. Sejumlah 54 penumpang selamat, termasuk lima warga asing. |
| lexicalization | ind: Garuda indonesia penerbangan 421 |
Lexvo © 2008-2025 Gerard de Melo. Contact Legal Information / Imprint